Mulutmu bak pedang berkarat
Tak bermakna namun menyakitkan
Tingkahmu seperti maling
mengendap-endap mencuri kabar yang tak pantas kau dengar
lalu menyalak seperti anjing setelahnya
Rupamu?
ah! Tak ada yang pantas dibanggakan
Karena aku lihat sifatmu
yang makin memperparah rupa asalmu
Ingatlah kau, tong kosong! Bukan aku takut padamu
Tetapi aku bukanlah anak kecil
yang akan merengek jika permennya direbut
Tetapi aku adalah pendekar yang akan menunggu waktu tepat
menyerang orang yang telah merebut harga dirinya
Tunggulah sampai saatnya tiba
MYNE DUNIAKU
Aku membuat ini hanya untuk mencurahkan segala isi hatiku. Entah yang berhubungan dengan sahabat, joke, maupun percintaan
Laman
Arsip Blog
Rabu, 18 Januari 2012
MYNE Puisi - (Akrostikon)
Ukiran manik meniti kalbu
Nusa terbesit haru, terbesit sendu
Gunung tak berujung turut menantang
Kau, belum berhasil menaklukanku! belum!
Apa daya, badai terlalu kencang disana
Pun ada tujuan disana
Aa
Namun tak jelas
apakah disana juga akan menunggu
Tuhan! tuhan!
EsaMu tak terbantah, tak terhapus
Rayuan sihir tak mampu menaklukan
Dingin tak mungkin kusentuh dia
Asing memandangku jauh
Laut bagai tak berperasaan padaku
Ambillah hatiku ini, Tuhan! Ambillah jika begitu berat
Menuju puncak gunung itu
Hatiku sakit merasakannya
Ada angin meracau masuk dada
Tikaman beribu badai air disini
Itulah yang raga ini rasakan
Kumohon, kumohon padamu Tuhan!
Erangan jiwa ini tak mampu lagi menahan rindu
Cukup satu yang kupinta darinya
Itupun jika ia sudi, Tuhan! jika hatinya tak mati
Lindungan kecil darinya, sangat berarti bagiku
Nusa terbesit haru, terbesit sendu
Gunung tak berujung turut menantang
Kau, belum berhasil menaklukanku! belum!
Apa daya, badai terlalu kencang disana
Pun ada tujuan disana
Aa
Namun tak jelas
apakah disana juga akan menunggu
Tuhan! tuhan!
EsaMu tak terbantah, tak terhapus
Rayuan sihir tak mampu menaklukan
Dingin tak mungkin kusentuh dia
Asing memandangku jauh
Laut bagai tak berperasaan padaku
Ambillah hatiku ini, Tuhan! Ambillah jika begitu berat
Menuju puncak gunung itu
Hatiku sakit merasakannya
Ada angin meracau masuk dada
Tikaman beribu badai air disini
Itulah yang raga ini rasakan
Kumohon, kumohon padamu Tuhan!
Erangan jiwa ini tak mampu lagi menahan rindu
Cukup satu yang kupinta darinya
Itupun jika ia sudi, Tuhan! jika hatinya tak mati
Lindungan kecil darinya, sangat berarti bagiku
MYNE Puisi - Nyamuk
Aku diburu dan dihajar
Raga kecil ini tak sanggup melawan kalian
Tak sanggup pula lari dari kejaran kawat-kawat listrik
Aku hanya meminta sedikit dari kalian
Aku tak punya uang untuk membeli burger
Aku hanya berbisik meminta ijin
Lalu mengambil hakku jika tak kau bantai aku
Bukan inginku seperti ini
Aku tak ingin dikatakan
Sebagai pembawa kematian bagi kalian
Aku hanyalah raga kecil
Yang tak punya uang
Untuk mampir ke warung padang
Raga kecil ini tak sanggup melawan kalian
Tak sanggup pula lari dari kejaran kawat-kawat listrik
Aku hanya meminta sedikit dari kalian
Aku tak punya uang untuk membeli burger
Aku hanya berbisik meminta ijin
Lalu mengambil hakku jika tak kau bantai aku
Bukan inginku seperti ini
Aku tak ingin dikatakan
Sebagai pembawa kematian bagi kalian
Aku hanyalah raga kecil
Yang tak punya uang
Untuk mampir ke warung padang
Sabtu, 05 November 2011
MYNE Puisi - Benalu
aku hanyalah benalu dipinggir kota ini
tertimbun sampah di priuk terjepit diantara megahnya jayakarta
aku hanyalah benalu disudut kota ini
tersapu debu jalan dan terhenti dilampu merah perempatan itu
... ya, aku hanya benalu yang tumbuh menggerogoti inang
tanpa ibu aku tumbuh
tanpa ayah aku ada
tanpa saudara aku bahagia
tanpa teman aku kuat
aku hanyalah benalu dipinggir kota ini, disudut kota ini
(puisi ini terinspirasi karena aku bingung akan tugas yang diberikan oleh dosen filsafat ilmuku...hihihi)
tertimbun sampah di priuk terjepit diantara megahnya jayakarta
aku hanyalah benalu disudut kota ini
tersapu debu jalan dan terhenti dilampu merah perempatan itu
... ya, aku hanya benalu yang tumbuh menggerogoti inang
tanpa ibu aku tumbuh
tanpa ayah aku ada
tanpa saudara aku bahagia
tanpa teman aku kuat
aku hanyalah benalu dipinggir kota ini, disudut kota ini
(puisi ini terinspirasi karena aku bingung akan tugas yang diberikan oleh dosen filsafat ilmuku...hihihi)
MYNE Puisi - Teriak Kalbu
galau resensi hati menyapa
pErang salju dalam batin dingin
menyeruak pulang dalam kata
cemburumu, Ya Allah! berterbangan di benakku
cemburumu, Ya Allah! hinggap dalam pErang kalbu
pErang salju dalam batin dingin
menyeruak pulang dalam kata
cemburumu, Ya Allah! berterbangan di benakku
cemburumu, Ya Allah! hinggap dalam pErang kalbu
MYNE Puisi - Aku Adalah
Mata tak terlihat bijak
tapi jasad merangkul diam
hangat
Tangan genggam jahat
tapi jemari gemulai mesra
halus
siapakah aku, kawan?
tertawa saat sedih
menangis saat senang
diam saat ramai
kau Manusia Setengah Setan
meraba dalam gelap
menari dalam duka
menatap dalam dalam
Aku Dewi Setengah Manusia
dan diajak Setan bekerja sama
tapi jasad merangkul diam
hangat
Tangan genggam jahat
tapi jemari gemulai mesra
halus
siapakah aku, kawan?
tertawa saat sedih
menangis saat senang
diam saat ramai
kau Manusia Setengah Setan
meraba dalam gelap
menari dalam duka
menatap dalam dalam
Aku Dewi Setengah Manusia
dan diajak Setan bekerja sama
Selasa, 06 September 2011
MYNE Motivasi.
Orang yang kuat, ialah orang yang mampu melepaskan paku yang menancap dihatinya.
Tetapi, adakah orang seperti itu?
Hanya manusia yang tidak biasa yang bisa melakukannya.
Tetapi, adakah orang seperti itu?
Hanya manusia yang tidak biasa yang bisa melakukannya.
Langganan:
Postingan (Atom)